Rabu, 18 Maret 2009

TUNGKARAN, THE FORGOTTEN WETLAND

Lahan basah (wetland) merupakan daerah yang sangat potensial untuk berbagai macam kegiatan yang menguntungkan terutama dari segi ekonomi. Tapi sayangnya hal ini banyak dilupakan oleh sebagian besar dari kita yang selalu terbentur masalah ekonomi, terlebih dimusim krisis global sekarang ini. Pemanfaatannya hanya sebatas pada pemenuhan kebutuhan primer.



Daerah dengan lahan basah yang luas seperti Kalimantan sangatlah potensial untuk dikembangkan baik oleh pemerintah daerah ataupun swasta. Disalah satu sudut kota Kalimantan Selatan tepatnya di Kabupaten Banjar, Martapura dapat dijumpai daerah lahan basah yang sangat luas.





Daerah dengan wetland luas ini berada di Desa Tungkaran yang jika dijelajah melalui mesin pencari seperti Google Earth terletak di 3o 37’ 22.8” S dan 114o 42’ 09.2” E. Desa ini berjarak sekitar 2 km dari Kota Martapura. Dibagian timur desa ini berbatasan dengan Desa Keramat, di bagian utara dengan Desa Lok Selong, sebelah barat dengan Sungai Sipai, dan bagian Selatan dengan Martapura.

Kebanyakan masyrakat yang ada di desa ini bekerja sebagai kuli bangunan (laki-laki). Masyarakat yang hidup di desa ini sebagian besar adalah penduduk asli (Suku Banjar). Dilihat dari keadaan atau kondisi lingkungannya, daerah ini berpotensi untuk dibuat tambak ikan seperti tetangga desa dekatnya yaitu Sungain Sipai, yang banyak mengandalkan sektor perikanan sebagai matapencaharian.





Lahan rawa yang mengelilingi Desa Tungkaran ini banyak ditutupi oleh eceng gondok (Eichornia crassipes), purun tikus, rumput naga, jenis Nymphaea, serta tanaman air yang lain. Air di lahan rawa di desa ini berwarna hitam seperti rawa pada umumnya. Ditepi kolam raksasa hitam ini masyarakat terlihat ada yang menanam benih padi, jeruk, mangga ataupun jenis pohon buah yang lain. Ketika berjalan melintasi desa ini, pembangunan jalan terasa sudah lebih baik. Namun sayang sekali belum terlihat adanya pengelolaan yang baik dalam pemanfaatan lahan basah yang begitu luas ini.



Berbagai jenis ikan yang banyak dikonsumsi masyarakat seperti gabus (Canna striata), betok (Anabas sp) dan berbagai macam hewan akuatik lainnya biasanya dengan mudah dijumpai di daerah rawa seperti ini. Nah, dengan luas yang memadai ini bukanlah tidak mungkin untuk dibuka suatu lapangan pekerjaan yang dapat membantu kehidupan masyarakat di desa ini. Tinggal bagaimana warga ataupun pemerintah setempat mau memberikan dan mencurahkan perhatian serta tenaga untuk mengelola lahan basah disekitar mereka sehingga tidak terjadi pengangguran serta dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.





Sekian dulu dech tentang Desa Tungkaran nya, surveinya aja kurang memuaskan kemaren coz pembakal desanya lagi ga ada. Jadi harap maklum dulu datanya kurang valid. Moga dapat bermanfaat.